Thursday 4 April 2013

Hubungan Sosial di Lingkungan Pondok Pesantren




          Pondok pesantren sebagai suatu wadah pendidikan agama di Indonesia merupakan suatu komunitas dan masyarakat  yang penuh dinamika. Kehidupan di lingkungan pondok pesantren layaknya kehidupan dalam suatu keluarga besar, yang seluruh anggotanya atau individu-individu yang ada di dalamnya harus berperanserta untuk menciptakan keharmonisan dan ketentraman di lingkungan pondok pesantren.. Santri putri yang belajar di berbagai Pondok Pesantren berasal dari berbagai daerah, tingkat sosial ekonomi, budaya  serta terdiri dari berbagai usia. Dengan demikian  masing-masing individu diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan dan aktivitas pondok pesantren tempat mereka menimba ilmu agama.
Dinamika masyarakat pesantren ini tidak lepas dari pola hubungan sosial yang terjadi antara anggota-anggota masyarakat pesantren, mulai dari Kyai, Nyai, ustadz, ustasdzah, santri putra/putri serta masyarakat sekitar lingkungan Pondok Pesantren. Hubungan sosial merupakan bentuk interaksi soial yang bersifat dinamis, yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, antara  kelompok-kelompok manusia, antara individu dengan kelompok manusia. Interasi sosial dapat terjalin bila ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dapat berarti kontak secara  fisik maun non fisik, yang dapat memberikan makna dari hubungan tersebut, seperti makna dari jabatan tangan, senyuman, pandangan, pelukan, perhatian dan sebagainya. Komunikasi merupakan bentuk penafsiran dan reaksi seseorang atas perilaku, sikap, pembicaraan, gerak tubuh dan lain sebagainya untuk menyampaikan suatu maksud.
Secara umum pondok-pondok pesantren memisahkan pondok (asrama) santri putra dan santri putri. Demikian juga untuk kegiatan belajar di madrasah, antara santri putra dan santri putri dipisah. Walaupun demikian beberapa kegiatan di pondok pesantren dilakukan oleh santri putra dan santri putri secara bersama-sama yang memungkinkan mereka untuk berhubungan dan berkomunikasi, seperti kegiatan sholat berjama’ah, pengajian-pengajian umum atau kegiatan bersama untuk memperingati hari-hari besar Islam dan lain sebagainya.
 Adapun bentuk-bentuk hubungan sosial di lingkungan pondok pesantren dapat kita lihat sebagai berikut :

Hubungan Sosial di Lingkungan Pondok Pesantren Tradisional      
            Di lingkungan perkotaan di Jawa pada umumnya tidak ada Pondok Pesantren yang benar-benar tradisional, mulai dari penyediaan fasilitas, sarana maupun metode dan sistim pengajarannya. Pondok-pondok pesantren di kota-kota Jawa walaupun ada yang masih menggunakan sistim dan metode pengajaran tradisional biasanya sudah dikombinasikan dengan mentode dan sistim pengajaran yang lebih modern. Dari segi sarana dan fasilitas yang digunakan juga sudah lebih modern. Sebutan pondok pesantren tradisional digunakan hanya untuk membedakan prosentase sistim dan metode pengajaran yang digunakan di pondok pesantren tersebut. Ciri lain dari pondok pesantren  tradisional adalah bahwa para santrinya tidak diperbolehkan belajar di tempat lain serta dilihat dari pola hubungan sosial dan komunikasi antar anggota komunitas Pondok Pesantren tersebut. Masing-masing pondok pesantren yang masuk kategori pondok pesantren tradisional mempunyai ciri-ciri dan kekhasan tersendiri sesuai dengan karakter dan latar belakang pendidikan Kyai pengasuhnya.
            Kyai pengasuh pondok pesantren yang memperoleh pendidikan  dari pondok pesantren tradisional yang konservatif biasanya akan membangun atau membentuk pondok pesantren dengan pola hubungan sosial dan komunikasi yang terbatas dan tertutup antara anggota-anggota komunitas pondok pesantren. Walaupun  nilai-nilai ajaran tradisional dan konservatif masih ada yang dipertahankan, namun nilai-nilai modern yang baik dan konstruktif juga dipakai sebagai acuan sesuai dengan kaidah  ”Al-Muhafadhotu Alal Qodimis Sholeh Wal Akhdul Bil Jadidil Ashlah” (memelihara budaya-budaya klasik yang baik dan mengambil budaya-budaya baru yang positif).
Salah satu pondok pesantren yang diteliti yang termasuk dalam kategori pondok pesantren tradisional, yang telah menggunakan fasilitas-fasilitas modern adalah Pondok Pesantren Putri Al Musjibiyah Langitan Widang Tuban.

No comments: